Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Review Serial Netflix : Alice in Borderland (2020)


 

Series yang satu ini terdiri dari 8 episode yang tiap episode berdurasi sekitar 40 - 50 menit. Bercerita tentang sebuah game besar-besaran yang melibatkan semua orang di Tokyo. Serial ini adalah adaptasi dari sebuah manga Jepang karya Haro Aso yang terbit pada tahun 2010 - 2016 bergenre fantasy dan petualangan. Sedangkan untuk versi serial netflixnya tayang pada bulan Desember tahu 2020 lalu. Pemain dari serial ini adalah Kenta Yamazaki sebagai Arisu, Tao Tsuchiya sebagai Usagi, Aya Asahina sebagai Kuina, Ayaka Miyoshi sebagai Ann, Murakami Nijiro sebagai Chisiya, serta banyak pemain muda keren lainnya.

 Alice in Borderland merupakan serial yang seru untuk ditonton karna menampilkan berbagai teka-teki seru dan menegangkan yang harus dipecahkan dalam setiap game. Terlebih lagi hampir disetiap game selalu mengharuskan adanya korban agar permainan bisa berakhir. Arisu yang merupakan tokoh utama dalam serial ini menjadi andalan rekan-rekannya dalam setiap game untuk dapat menemukan cara memenangkan game, tanpa harus mengorbankan orang lain. Arisu sendiri sebenarnya adalah penyebutan orang Jepang untuk nama Alice itu, karna memang logatnya yang demikian.


 

SPOILER ALERT!

Tulisan selanjutnya mengandung spoiler, jadi buat kalian yang belum nonton sebaiknya jangan baca dulu sebelum nonton, karna bisa mengurangi serunya kejutan dari serial ini. Tapi jika kalian merasa tidak tergannggu maka silahkan dibaca. Pada intinya serial ini sangat menarik sekali sehingga sayang untuk dilewatkan bagi para penikmat film.

 

 

Diawali dengan memperlihatkan kehidupan Arisu yang merupakan seorang pengangguran dan terus bermain game. Berbeda dengan adiknya yang sudah bekerja dengan giat. Ayah merekapun merupakan seorang yang terpandang, sehingga Arisu yang seorang pengangguran dan tidak mau bekerja seringkali dikucilkan di keluarganya. Suatu ketika ia sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan keluarganya yang terus meremehkannya, sehingga membuatnya memilih untuk pergi dari rumahnya. Ia pun menghubungi dua sahabatnya yang sangat baik dan loyal kepadanya. Disaat yang sama ternyata dua sahabatnya itu juga sedang mengalami masalah. Mereka pun saling mendukung satu sama lain dan kembali tertawa. Mereka yang sedang menyebrang jalan ketika itu tidak sadar bahwa lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Sehingga kendaraan mulai melintas dan mereka masih berada ditengah jalan. Hal itu membuat keadaan jalan jadi sedikit kacau. Mereka pun berlari menghindari polisi dan masuk kedalam sebuah toilet untuk bersembunyi. Tanpa diduga tiba-tiba listrik padam dan seluruh ponsel mereka tidak dapat digunakan. Suasana yang tadinya ramai pun mendadak hening. Menyadari ada sesuatu yang tidak beres merekapun keluar untuk memeriksa keadaan. Ternyata seluruh orang di Tokyo ketika itu tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Hingga malam hari, mereka tidak dapat bertemu dengan sipapun disana. Saat mereka telah pasrah dengan keadaan tersebut, layar besar disebuah gedung didepan mereka tiba-tiba menampilkan tulisan yang mengatakan bahwa game akan segera dimulai dan mengarahkan mereka ke lokasi permainan.

Dimulailah sebuah game yang mengejutkan dimana ketika mereka gagal dalam permainan tersebut, mereka akan mati, dan jika mereka keluar permainan, mereka juga akan langsung ditembak mati dengan laser dari arah langit. Disini kita diperlihatkan bahwa kepekaan terhadap setiap benda disekitar mereka bisa menjadi kunci untuk memenangkan permainan tersebut. Diakhir game itu terungkap bahwa setelah mereka memenangkan game, mereka akan mendapatkan visa yang akan habis dalam waktu tertentu. Dimana jika visa tersebut habis, maka mereka akan mati. Jadi, agar mereka tetap hidup, mereka harus terus memperpanjang masa berlaku visa mereka dengan memenangkan game. Dalam game pertama Arisu itu membuat salah satu sahabatnya mengalami luka dikakinya yang cukup parah. Sehingga mereka kesulitan dalam menyelesaikan permainan setelahnya.

Setelah beberapa hari merekapun kembali memainkan game agar dapat memperpanjang visa mereka. Namun diluar dugaan, game yang mereka dapatkan ketika itu hanya mengizinkan satu pemenang saja, sedangkan pemain lain akan mati. Disinilah Arisu kehilangan teman-temannya dan membuatnya memilih untuk mati juga. Lalu ia bertemu Usagi yang menyelamatkan hidupnya, dan mengatakan untuk tidak mengecewakan teman-temannya yang telah berkorban. Arisu pun kembali berjuang agar dapat mengungkap fakta dibalik game-game tersebut bersama Usagi. Hingga kemudian mereka menemukan tempat bernama "Beach" yang ternyata merupakan sebuah organisasi dengan fasilitas yang sangat lengkap dari kendaraan hingga persenjataan. Disinilah Arisu banyak bertemu para pemain hebat dengan berbagai kemampuan mereka masing-masing. Arisu juga bertemu dengan Chisiya yang ternyata merupakan seorang eksekutif dalam organisasi tersebut. Chisiya juga merupakan orang yang sangat cerdik, sehingga ia juga sangat berbahaya. Dalam satu kesempatan Chisiya hampir membuat Arisu mati karna kedapatan mencuri kartu yang tersimpan dalam brankas pimpinan organisasi itu. Ia pun si sekap dalam sebuah ruangan sampai muncullah kejadian yang menghebohkan seluruh anggota organisasi. Keadaan yang kacau itu adalah karna didalam gedung organisasi itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah arena permainan yang banyak memakan korban. 

Setelah permainan itu usai banyak hal yang akhirnya membuat mereka tahu beberapa fakta tentang game tersebut. Namun ternyata hal tersebut masih belum dapat mengungkap rahasia dibalik game mengerikan yang melibatkan seluruh Tokyo itu. Petualangan mereka pun akan terus berlanjut ke level yang lebih sulit lagi, dan tentunya lebih menegangkan.

 

 

Nah itu dia gambaran tentang serial netflix Alice in Borderland yang menceritakan tentang sebuah bermainan sadis yang melibatkan seluruh Tokyo. Buat kalian yang sudah menonton, bagaimana nih pendapat kalian tentang serial ini? langsung tinggalin di komentar yaa 😉. Jangan lupa juga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga tubuh agar tetap sehat.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar