Kebiasaan atau Habits adalah suatu pekerjaan yang kita lakukan berulang-ulang dan tidak membutuhkan pemikiran. Tidak membutuhkan pemikiran maksudnya yaitu ketika kita melakukannya dengan reflek tanpa kita berpikir bahwa kita akan melakukan hal tersebut, contohnya yaitu ketika seseorang terbiasa bermain bola di sayap kanan, maka ia akan sulit untuk bermain di sayap kiri dan dengan sendirinya baik disadari ataupun tidak ia akan bermain di sayap kanan baik dengan perintah ataupun tidak.
Dalam membentuk kebiasaan bukanlah perkara yang mudah karena memerlukan kesabaran dan semangat untuk tidak merasa bosan, namun hasil yang di dapat nanti akan sangat memuaskan jika telah berhasil membentuk habits, tentu kita ingin terbiasa menolong orang, terbiasa ramah, terbiasa bersedekah dan lain sebagainya. Tapi perlu kita ketahui bahwa membentuk kebiasaan tidak semudah yang kita bayangkan, karena semangat orang terkadang hanya bertahan sebentar dan akan timbul rasa malas sesudahnya.
Agar penjelasan ini menjadi mudah coba perhatikan jika di suatu kelas ada seseorang yang lebih cerdas dari murid lainnya sehingga peringkatnya pun selalu nomor satu, maka dalam hal ini menjadi peringkat satu sangat sulit bagi murid lainnya dan ketika murid yang jarang mendapat peringkat satu tanpa diduga kemudian mendapat peringkat satu ia akan sangat senang sekali, tapi bagi murid yang selalu peringkat satu ia akan mengatakan mudah dan biasa saja ketika mendapat peringkat satu. Mengapa demikian? tentu saja karena kebiasaan, murid yang sudah terbiasa mendapat peringkat satu ia tidak akan kesulitan untuk mendapat peringkat satu lagi, namun murid yang tidak pernah mendapat peringkat satu tentu akan merasa kesulitan untuk mendapat peringkat satu karena ia harus merubah kebiasaannya yang santai menjadi rajin. Perumpamaan lainnya yaitu sebuah padang rumput dengan ilalang yang tinggi dan belum pernah dilewati orang maka akan sulit untuk dilewati, namun ketika orang-orang sering melewatinya berulang-ulang, maka akan terbentuk sebuah jalan yang selanjutnya menjadi mudah untuk dilewati orang-orang. Demikianlah otak kita, hal yang jarang kita lakukan maka akan terasa sulit untuk dikerjakan karena otak kita tidak terbiasa dengan pekerjaan itu, namun ketika kita telah sering melakukannya tentu akan terasa mudah, seperti murid yang ketika baru mengenal rumus fisika, tentu ia akan mengalami kesulitan untuk memahami dan mengerjakannya. Namun dengan pengulangan yang terus ia lakukan, iapun mampu menyelesaikannya dengan cepat tanpa ada kesulitan karena ia telah paham dan terbiasa dengan rumus tersebut.
Demikianlah agar segala sesuatu yang baik menjadi kebiasaan kita, kita perlu mengulangnya terus menerus walaupun dengan rasa malas ketika melakukannya, namun kelak kita akan terbiasa dan rasa malas itupun perlahan menghilang. Yang perlu kita lakukan hanyalah melakukan, baik dengan perasaan yang tidak senang ataupun malas yang terpenting adalah lakukan, karena ketika hal tersebut telah menjadi sebuah habits, tidak akan ada rasa malas ataupun tidak senang ketika kita mengerjakannya.
Dalam membentuk kebiasaan bukanlah perkara yang mudah karena memerlukan kesabaran dan semangat untuk tidak merasa bosan, namun hasil yang di dapat nanti akan sangat memuaskan jika telah berhasil membentuk habits, tentu kita ingin terbiasa menolong orang, terbiasa ramah, terbiasa bersedekah dan lain sebagainya. Tapi perlu kita ketahui bahwa membentuk kebiasaan tidak semudah yang kita bayangkan, karena semangat orang terkadang hanya bertahan sebentar dan akan timbul rasa malas sesudahnya.
Agar penjelasan ini menjadi mudah coba perhatikan jika di suatu kelas ada seseorang yang lebih cerdas dari murid lainnya sehingga peringkatnya pun selalu nomor satu, maka dalam hal ini menjadi peringkat satu sangat sulit bagi murid lainnya dan ketika murid yang jarang mendapat peringkat satu tanpa diduga kemudian mendapat peringkat satu ia akan sangat senang sekali, tapi bagi murid yang selalu peringkat satu ia akan mengatakan mudah dan biasa saja ketika mendapat peringkat satu. Mengapa demikian? tentu saja karena kebiasaan, murid yang sudah terbiasa mendapat peringkat satu ia tidak akan kesulitan untuk mendapat peringkat satu lagi, namun murid yang tidak pernah mendapat peringkat satu tentu akan merasa kesulitan untuk mendapat peringkat satu karena ia harus merubah kebiasaannya yang santai menjadi rajin. Perumpamaan lainnya yaitu sebuah padang rumput dengan ilalang yang tinggi dan belum pernah dilewati orang maka akan sulit untuk dilewati, namun ketika orang-orang sering melewatinya berulang-ulang, maka akan terbentuk sebuah jalan yang selanjutnya menjadi mudah untuk dilewati orang-orang. Demikianlah otak kita, hal yang jarang kita lakukan maka akan terasa sulit untuk dikerjakan karena otak kita tidak terbiasa dengan pekerjaan itu, namun ketika kita telah sering melakukannya tentu akan terasa mudah, seperti murid yang ketika baru mengenal rumus fisika, tentu ia akan mengalami kesulitan untuk memahami dan mengerjakannya. Namun dengan pengulangan yang terus ia lakukan, iapun mampu menyelesaikannya dengan cepat tanpa ada kesulitan karena ia telah paham dan terbiasa dengan rumus tersebut.
Demikianlah agar segala sesuatu yang baik menjadi kebiasaan kita, kita perlu mengulangnya terus menerus walaupun dengan rasa malas ketika melakukannya, namun kelak kita akan terbiasa dan rasa malas itupun perlahan menghilang. Yang perlu kita lakukan hanyalah melakukan, baik dengan perasaan yang tidak senang ataupun malas yang terpenting adalah lakukan, karena ketika hal tersebut telah menjadi sebuah habits, tidak akan ada rasa malas ataupun tidak senang ketika kita mengerjakannya.
0 Komentar