Manusia merupakan makhluk yang lebih baik dari makhluk lainnya, hal ini karena manusia memiliki akal atau pikiran yang dengannya manusia dapat memilih, mempertimbangkan dan memutuskan suatu perkara bagi dirinya maupun orang lain. ketika seseorang mendapati beberapa perkara di kehidupannya yang mengharuskan ia untuk memilih, maka dengan otomatis ia akan memikirkan sesuatu yang akan terbentuk dari perkara-perkara tersebut atau disebut dengan perkiraan. Perkiraan tersebut berbentuk bayangan-bayangan mengenai kejadian di masa mendatang, dan bayangan-bayangan itu muncul dari hasil pengalaman orang tersebut yang kemudian pemikirannya menjadikan pengalaman-pengalaman itu terhubung satu sama lain karena adanya keterkaitan antara satu dengan yang lain. Bayangan-bayangan itu bisa saja timbul dari khayalan seseorang, namun perlu diketahui juga bahwa khayalan-khayalan itupun muncul karena hasil pengalaman seseorang dalam mengalami, menyaksikan, mendengar, ataupun merasakan sebuah kejadian. Maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman merupakan hal yang sangat penting di kehidupan seseorang karena pengaruhnya bagi kehidupan di masa mendatang.
Namun disamping itu kebanyakan orang memilih untuk mengambil jalan pintas entah itu dibenarkan atau tidak tapi mereka memilih untuk tidak melewati proses yang seharusnya di alami oleh mereka yang memiliki target tertentu di dalam kehidupan, sehingga tidak sedikit orang yang demikian itu cepat sekali kehilangan targetnya itu.
maka yang seharusnya dilakukan adalah menjalani setiap apa yang seharusnya perlu kita lewati, jalanilah proses menuju target yang kita tuju maka akan ada sebuah kepuasan tersendiri yang akan di dapat jika kita tidak berberat hati untuk menjalani prosesnya. Hal yang perlu kita tanamkan adalah segala sesuatu yang besar hanya didapat ketika kita telah bersusah payah untuk mendapatkannya, karena dengan kesusahan yang kita alami itu tentu akan menjadi sebuah kebiasaan dan hati kita telah siap dalam bersusah payah itu, maka ketika kemudian kita mendapat hasil yang kita inginkan disitulah kebahagiaan itu muncul dengan sendirinya karena usaha keras yang kita lakukan. Berbeda dengan orang yang menghindari proses dan memilih jalan pintas tentu ia tidak dapat merasakan kebahagiaan yang seharusnya bersanding dengan keberhasilannya itu, sebab pada dasarnya ia hanya memiliki tujuan untuk mendapatkan target itu dan mengabaikan kebahagiaan yang semestinya di dapat. Itulah yang menyebabkan ketidakpuasan di hati mereka yang memilih jalan pintas tanpa usaha keras untuk mendapatkan sesuatu sehingga ia akan terus menginginkan yang lebih dan lebih lagi, karena pada dasarnya ia tidak memiliki target yang pasti tentang apa yang ingin di capainya.
Maka dapat pula disimpulkan bahwa secara sadar ataupun tidak sadar kebahagiaan itu merupakan puncak dari keinginan seseorang, dan kebahagiaan itu di dapat dari usaha yang kita lakukan untuk mencapainya, dan ketika kita telah sukses, itulah yang disebut pengalaman dalam proses kita menuju kesuksesan kita itu. Serta hal yang perlu kita sadari adalah bahwa sukses itu merupakan urusan hati, maka ketika sebuah kebahagiaan itu hadir dengan diiringi kepuasan, itulah yang disebut dengan kesuksesan bagi diri sendiri, namun yang terpenting adalah kesuksesan yang sebenarnya adalah ketika kebahagiaan dan kepuasan itu bukan hanya kita yang menikmati, tapi juga dinikmati oleh orang-orang di sekitar kita. Dengan demikian kita juga telah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Yang perlu saya tegaskan lagi bahwasannya pengalaman itu juga bermula dari adanya kesempatan yang kita dapatkan, dan kesempatan itu tidak akan datang dua kali, karena waktu terus berjalan dan tidak akan pernah terulang kembali. Oleh sebab itu ketika kita mendapat kesempatan maka gunakan kesempatan itu, dan yang saya maksudkan disini adalah kesempatan yang memang baik dan bukan pelanggaran.
Yang terpenting lagi bahwa dengan pengalaman itu seharusnya kita dapat menganalisa bagaimana seharusnya sikap kita di masa mendatang agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama dan bisa menentukan sikap kita yang benar untuk menyelesaikan sebuah perkara karena kita dapat menilai sebab-sebab yang kemungkinan akan timbul dari perkara tersebut. Perlu disadari juga bahwa kegagalan itu adalah termasuk dalam pengalaman dan pada dasarnya segala sesuatu yang telah kita lewati itu kita menyebutnya pengalaman karena kejadian itu telah lewat masanya.
0 Komentar